Kamis, 21 April 2011

tak coba

mencoba readmore

aku mencoba readmore akhirnya berhasil

[+/-] Selengkapnya...

mencoba

mencoba readmore
aku mencoba readmore akhirnya berhasil

[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 20 April 2011

Sifat zat turunan alkana

Setiap gugus fungsi memiliki sifat-sifat yang berbeda. Bagaimana sifat-sifat setiap gugus fungsi itu? Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai sifat-sifat gugus fungsi.
1. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Alkohol
a. Sifat Fisika
1) Titik didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini merupakan akibat langsung dari daya tarik intermolekuler yang kuat. Ingat bahwa titik didih adalah ukuran kasar dari jumlah energi yang diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul terdekatnya. Jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai ikatan hidrogen, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut.


Setelah itu molekul tersebut dapat terlepas dari cairan menjadi gas. Perhatikan titik didih beberapa senyawa alkohol pada Tabel 7.9 berikut.

Berdasarkan data pada Tabel 7.9, apa yang dapat disimpulkan tentang hubungan antara massa molekul relatif dengan titik didih? Semakin besar massa molekul relatif alkohol maka titik didih makin tinggi. Titik didih alkohol bercabang lebih rendah daripada alkohol berantai lurus meskipun massa molekul relatifnya sama.
2) Kelarutan
Kepolaran dan ikatan hidrogen merupakan faktor yang menentukan besarnya kelarutan alkohol dan eter dalam air. Dalam membahas kelarutan, kita menggunakan prinsip like dissolves like yang berarti pelarut polar melarutkan zat terlarut polar dan pelarut nonpolar melarutkan zat terlarut nonpolar. Akan tetapi prinsip tersebut tidak berlaku untuk semua kasus. Semua alkohol adalah polar tetapi tidak semua alkohol dapat larut dalam air.
Perhatikan kelarutan alkohol dalam air berikut ini.

Alkohol dengan massa molekul rendah larut dalam air. Kelarutan dalam air ini lebih disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Dengan bertambahnya massa molekul relatif maka gaya-gaya Van der Waals antara bagian-bagian hidrokarbon dari alkohol menjadi lebih efektif menarik molekul-molekul alkohol satu sama lain. Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon semakin kecil kelarutannya dalam air.
b. Sifat Kimia
1) Dehidrasi alkohol
Dehidrasi (pelepasan air) merupakan reaksi yang melibatkan terlepasnya H dan OH. Reaksi dehidrasi alkohol dapat membentuk alkena atau eter dan air. Asam sulfat pekat berlebih dicampurkan dalam alkohol kemudian campuran tersebut dipanaskan hingga 180 °C, maka gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya juga terlepas, membentuk H2O.

2) Oksidasi alkohol
Oksidasi alkohol akan menghasilkan senyawa yang berbeda, tergantung jenis alkoholnya. Perhatikan skema hasil oksidasi alkohol berikut.

3) Reaksi alkohol dengan logam Na atau K
Alkohol kering (tidak mengandung air) dapat bereaksi dengan logam Na dan K tetapi tidak sereaktif air dengan logam Na ataupun K. Atom H dari gugus –OH digantikan dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat.

4) Esterifikasi
Alkohol dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini disebut dengan reaksi esterifikasi.

5) Reaksi dengan hidrogen halida
Alkohol direaksikan dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkana dan air.
2. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Eter
a. Sifat Fisika
1) Titik didih
Kedua alkil pada eter yang terikat pada oksigen tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga eter mempunyai titik didih yang lebih kecil dibanding alkohol dengan massa molekul relatif yang sama.
2) Kelarutan
Eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya karena tidak ada hidrogen yang terikat pada oksigen, tetapi jika dicampur dengan air, eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Oleh karena itu eter sedikit larut dalam air.
b. Sifat Kimia
Eter bersifat inert seperti halnya alkana, eter tidak bereaksi dengan oksidator, reduktor maupun basa. Sifat inilah yang menyebabkan eter banyak digunakan sebagai pelarut organik.
3. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Aldehida
a. Sifat Fisika
1) Titik Didih
Karbon dan oksigen pada gugus karbonil berbagi dua pasang elektron, namun pembagiannya tidak seimbang. Keelektronegatifan oksigen lebih besar untuk mengikat pasangan elektron, sehingga kerapatan elektron pada oksigen lebih besar daripada karbon. Karbon lebih bermuatan positif sedangkan oksigen lebih bermuatan negatif.
Kepolaran ikatan rangkap pada karbon–oksigen lebih besar daripada ikatan tunggal pada karbon–oksigen. Perbedaan muatan pada molekul menyebabkan terjadinya dipol. Kepolaran ikatan rangkap pada aldehida dan keton sangat memengaruhi titik didihnya. Oleh karena itu, titik didihnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa nonpolar yang setara.

2) Kelarutan
Pada umumnya aldehida berfase cair, kecuali fomaldehid yang berfase gas. Aldehida suku rendah mempunyai bau yang menyengat, sedangkan aldehida suhu tinggi mempunyai bau yang enak sehingga digunakan untuk parfum dan aroma tambahan. Atom hidrogen pada molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen dengan oksigen pada gugus karbonil; sehingga kelarutan aldehida hampir sama dengan alkohol dan eter. Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air, sejalan dengan bertambahnya rantai karbon, kelarutan dalam air akan turun.
b. Sifat Kimia
1) Oksidasi
Aldehida sangat mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan pereaksi Fehling dan Tollens yang disebut dengan tes Fehling dan tes Tollens.

a) Tes Fehling
Pereaksi yang digunakan dalam Tes Fehling terdiri dari campuran Fehling A dan Fehling B. Fehling A terdiri atas larutan CuSO4 dan Fehling B terdiri atas campuran NaOH dengan natrium–kalium tartrat. Pereaksi Fehling dibuat dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B sehingga terbentuk ion kompleks Cu2+ dalam suasana basa. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

Pada saat reaksi terjadi, aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion kompleks Cu2+ (larutan berwarna biru) akan tereduksi menjadi tembaga (I) oksida, yang berupa endapan berwarna merah bata.
b) Tes Tollens
Pereaksi yang digunakan adalah campuran larutan AgNO3 dan laruran NH3 yang berlebihan membentuk ion komplek Ag(NH3)2 +. Aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion perak (Ag+) akan tereduksi menjadi logam perak. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

Catatan: reaksi belum setara, penyetaraan reaksi berdasarkan gugus alkil (R). Logam perak perlahan-lahan akan menempel pada dinding dalam tabung dan jika dilihat dari luar tabung akan terlihat seperti cermin. Oleh karena itu tes Tollens disebut juga tes cermin perak.
2) Tidak membentuk ikatan hidrogen.
Aldehida tidak membentuk ikatan hidrogen.
4. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Keton
a. Sifat Fisika
1) Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
2) Larut dalam air
Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
3) Banyak keton yang memiliki bau harum.
b. Sifat Kimia
1) Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.

2) Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan keton dengan aldehida.
Identifikasi Aldehida dan Keton
A. Tujuan
Mengidentifikasi aldehida dan keton dengan Pereaksi Fehling dan Pereaksi Tollens.
B. Alat dan Bahan
- Tabung reaksi – Air
- Gelas kimia – Pereaksi Tollens
- Penjepit tabung – Fehling A dan Fehling B yang sudah dicampur
- Pembakar spiritus – Formaldehid
- Kaki tiga – Aseton
- Segitiga porselin – Urine
C. Cara Kerja
1. Tes Tollens
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan 2 mL formaldehid dalam tabung reaksi pertama dan 2 mL larutan aseton dalam tabung reaksi kedua.
c. Masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Tollens pada kedua tabung reaksi tersebut.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian masukkan kedua tabung reaksi tersebut dalam air panas selama 5 menit.
e. Amati dinding tabung sebelah dalam.
2. Tes Fehling
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan 2 mL formaldehid dalam tabung reaksi pertama dan 2 mL larutan aseton pada tabung reaksi kedua.
c. Masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Fehling pada kedua tabung reaksi tersebut.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian tempatkan tabung reaksi dalam air panas selama 15 menit.
e. Amati reaksi yang terjadi.
3. Tes Urine
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan masing-masing 2 mL urine dalam kedua tabung reaksi tersebut.
c. Masukkan 1 mL pereaksi Tollens pada tabung reaksi pertama dan 1 mL pereaksi Fehling pada tabung reaksi kedua.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian masukkan kedua tabung tersebut dalam air panas.
e. Amati reaksi yang terjadi.
D. Hasil Percobaan

E. Analisa Data
1. Apakah hasil reaksi antara:
a. Formaldehid + tes Tollens
b. Formaldehid + tes Fehling
c. Aseton + tes Tollens
d. Aseton + tes Fehling
2. Apakah yang terjadi pada urine yang diteliti, dan dihubungkan dengan penderita Diabetes Militus?
3. Apakah kesimpulan dari percobaan ini?
5. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Asam Karboksilat
a. Sifat Fisika
1) Pada umumnya titik didih asam karboksilat relatif tinggi.
Titik didih asam karboksilat relatif tinggi dibandingkan alkohol, aldehida, dan keton dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Hal ini karena terjadinya ikatan hidrogen antarmolekul.

Perhatikan titik didih beberapa senyawa alkohol dan asam karboksilat berikut.

Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada titik didih alkohol dengan massa molekul relatif yang sama.
2) Molekul asam karboksilat bersifat sangat polar.
3) Asam karboksilat, empat anggota pertama mudah larut dalam air. Kelarutan asam karboksilat makin menurun seiring dengan kenaikan jumlah atom karbon. Adanya rantai bercabang menyebabkan kelarutan makin menurun.
4) Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon rendah mempunyai bau asam, sedangkan jumlah atom karbon empat hingga delapan berupa cairan tidak berwarna yang mempunyai bau yang sangat tidak enak. Bau cuka merupakan bau asam asetat, bau mentega adalah asam butirat. Asam kaproat terdapat pada rambut dan keringat kambing. Asam dari C5 hingga C10 semuanya mempunyai bau seperti kambing. Asam ini dihasilkan oleh bakteri kulit pada minyak keringat. Asam di atas C10 merupakan padatan seperti wax/lilin, dan karena tingkat penguapannya yang rendah, asam ini tidak berbau. Sifat fisika senyawa karboksilat dapat kamu lihat pada Tabel 7.12.

b. Sifat Kimia
1) Asam lemah
Larutan asam karboksilat bersifat asam lemah, ditunjukkan dengan harga Ka (Lihat Tabel 7.12). Larutan tersebut dapat mengubah lakmus biru menjadi merah.
2) Reaksi yang terjadi tergolong reaksi netralisasi. Asam karboksilat tergolong asam lemah, sehingga dalam air hanya terionisasi sebagian.

3) Reaksi esterifikasi
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk suatu ester dan air.
Contoh
Asam asetat bereaksi dengan etanol dengan katalis H2SO4 menghasilkan etil asetat dan air.

6. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Ester
a. Sifat Fisika
1) Molekul ester bersifat polar.
2) Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir sama.
3) Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air.
4) Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang mudah menguap dan baunya enak seperti buahbuahan.
Perhatikan sifat fisika ester pada Tabel 7.13 berikut.

b. Sifat Kimia
1) Mengalami reaksi hidrolisis
Ester merupakan senyawa yang bersifat netral. Biasanya ester mengalami reaksi kimia di gugus alkoksi (– OR’) digantikan oleh gugus yang lain. Hidrolisis dipercepat dengan adanya asam atau basa. Hidrolisis dalam suasana asam merupakan kebalikan dari esterifikasi. Ester direfluk dengan air berlebih yang mengandung katalis asam yang kuat. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga reaksi tidak pernah berhenti.
Jika suatu basa (NaOH atau KOH) digunakan untuk menghidrolisa ester maka reaksi tersebut sempurna. Asam karboksilat dilepaskan dari kesetimbangan dengan mengubahnya menjadi garam. Garam organik tidak bereaksi dengan alkohol sehingga reaksi tersebut merupakan reaksi tidak dapat balik.

Reaksi hidrolisis ini digunakan untuk menghidrolisa lemak atau minyak guna menghasilkan gliserol dan suatu garam (sabun). Reaksi ini lebih dikenal dengan reaksi saponifikasi.

7. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Haloalkana
a. Sifat Fisika
Senyawa haloalkana tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air. Sifat fisika haloalkana lainnya yaitu haloalkana mempunyai titik didih dan titik leleh lebih tinggi dari alkana yang mempunyai jumlah atom C yang sama. Hal ini disebabkan adanya penggantian atom hidrogen dengan atom halogen yang mempunyai massa atom lebih besar daripada hidrogen.
Perhatikan Tabel 7.14 berikut.

b. Sifat Kimia
1) Haloalkana mengalami reaksi substitusi dengan suatu basa membentuk alkohol.

2) Haloalkana mengalami reaksi eliminasi dengan pereaksi basa kuat.
3) Haloalkana bereaksi dengan logam natrium akan menghasilkan alkana. Reaksi ini disebut Sintesis Wart.

4) Haloalkana + magnesium menghasilkan Pereaksi Grignard.
Jika larutan alkil dalam eter kering dikocok dengan serbuk magnesium, maka akan terjadi pereaksi Grignard. Dari sintesa inilah Victor Grignard pada tahun 1942 mendapat hadiah nobel.

Sumber :
Sukmanawati, Wening, 2009, Kimia untuk SMA dan MA kelas XII, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 157 – 169.

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 10 April 2011

SIFAT - SIFAT GOLONGAN TURUNAN ALKANA

Setiap gugus fungsi memiliki sifat-sifat yang berbeda. Bagaimana sifat-sifat setiap gugus fungsi itu? Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai sifat-sifat gugus fungsi.
1. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Alkohol
a. Sifat Fisika
1) Titik didih
Titik didih alkohol relatif tinggi. Hal ini merupakan akibat langsung dari daya tarik intermolekuler yang kuat. Ingat bahwa titik didih adalah ukuran kasar dari jumlah energi yang diperlukan untuk memisahkan suatu molekul cair dari molekul terdekatnya. Jika molekul terdekatnya melekat pada molekul tersebut sebagai ikatan hidrogen, dibutuhkan energi yang cukup besar untuk memisahkan ikatan tersebut.

Setelah itu molekul tersebut dapat terlepas dari cairan menjadi gas. Perhatikan titik didih beberapa senyawa alkohol pada Tabel 7.9 berikut.

Berdasarkan data pada Tabel 7.9, apa yang dapat disimpulkan tentang hubungan antara massa molekul relatif dengan titik didih? Semakin besar massa molekul relatif alkohol maka titik didih makin tinggi. Titik didih alkohol bercabang lebih rendah daripada alkohol berantai lurus meskipun massa molekul relatifnya sama.
2) Kelarutan
Kepolaran dan ikatan hidrogen merupakan faktor yang menentukan besarnya kelarutan alkohol dan eter dalam air. Dalam membahas kelarutan, kita menggunakan prinsip like dissolves like yang berarti pelarut polar melarutkan zat terlarut polar dan pelarut nonpolar melarutkan zat terlarut nonpolar. Akan tetapi prinsip tersebut tidak berlaku untuk semua kasus. Semua alkohol adalah polar tetapi tidak semua alkohol dapat larut dalam air.
Perhatikan kelarutan alkohol dalam air berikut ini.

Alkohol dengan massa molekul rendah larut dalam air. Kelarutan dalam air ini lebih disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Dengan bertambahnya massa molekul relatif maka gaya-gaya Van der Waals antara bagian-bagian hidrokarbon dari alkohol menjadi lebih efektif menarik molekul-molekul alkohol satu sama lain. Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon semakin kecil kelarutannya dalam air.
b. Sifat Kimia
1) Dehidrasi alkohol
Dehidrasi (pelepasan air) merupakan reaksi yang melibatkan terlepasnya H dan OH. Reaksi dehidrasi alkohol dapat membentuk alkena atau eter dan air. Asam sulfat pekat berlebih dicampurkan dalam alkohol kemudian campuran tersebut dipanaskan hingga 180 °C, maka gugus hidroksil akan terlepas dan atom hidrogen dari karbon terdekatnya juga terlepas, membentuk H2O.

2) Oksidasi alkohol
Oksidasi alkohol akan menghasilkan senyawa yang berbeda, tergantung jenis alkoholnya. Perhatikan skema hasil oksidasi alkohol berikut.

3) Reaksi alkohol dengan logam Na atau K
Alkohol kering (tidak mengandung air) dapat bereaksi dengan logam Na dan K tetapi tidak sereaktif air dengan logam Na ataupun K. Atom H dari gugus –OH digantikan dengan logam tersebut sehingga terbentuk Na-alkoholat.

4) Esterifikasi
Alkohol dengan asam alkanoat dapat membentuk ester. Reaksi ini disebut dengan reaksi esterifikasi.

5) Reaksi dengan hidrogen halida
Alkohol direaksikan dengan hidrogen halida menghasilkan haloalkana dan air.
2. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Eter
a. Sifat Fisika
1) Titik didih
Kedua alkil pada eter yang terikat pada oksigen tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga eter mempunyai titik didih yang lebih kecil dibanding alkohol dengan massa molekul relatif yang sama.
2) Kelarutan
Eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen antara molekul-molekulnya karena tidak ada hidrogen yang terikat pada oksigen, tetapi jika dicampur dengan air, eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan air. Oleh karena itu eter sedikit larut dalam air.
b. Sifat Kimia
Eter bersifat inert seperti halnya alkana, eter tidak bereaksi dengan oksidator, reduktor maupun basa. Sifat inilah yang menyebabkan eter banyak digunakan sebagai pelarut organik.
3. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Aldehida
a. Sifat Fisika
1) Titik Didih
Karbon dan oksigen pada gugus karbonil berbagi dua pasang elektron, namun pembagiannya tidak seimbang. Keelektronegatifan oksigen lebih besar untuk mengikat pasangan elektron, sehingga kerapatan elektron pada oksigen lebih besar daripada karbon. Karbon lebih bermuatan positif sedangkan oksigen lebih bermuatan negatif.
Kepolaran ikatan rangkap pada karbon–oksigen lebih besar daripada ikatan tunggal pada karbon–oksigen. Perbedaan muatan pada molekul menyebabkan terjadinya dipol. Kepolaran ikatan rangkap pada aldehida dan keton sangat memengaruhi titik didihnya. Oleh karena itu, titik didihnya relatif lebih tinggi dibandingkan dengan senyawa nonpolar yang setara.

2) Kelarutan
Pada umumnya aldehida berfase cair, kecuali fomaldehid yang berfase gas. Aldehida suku rendah mempunyai bau yang menyengat, sedangkan aldehida suhu tinggi mempunyai bau yang enak sehingga digunakan untuk parfum dan aroma tambahan. Atom hidrogen pada molekul air dapat membentuk ikatan hidrogen dengan oksigen pada gugus karbonil; sehingga kelarutan aldehida hampir sama dengan alkohol dan eter. Formaldehid dan asetaldehid larut dalam air, sejalan dengan bertambahnya rantai karbon, kelarutan dalam air akan turun.
b. Sifat Kimia
1) Oksidasi
Aldehida sangat mudah dioksidasi menjadi asam karboksilat dengan pereaksi Fehling dan Tollens yang disebut dengan tes Fehling dan tes Tollens.

a) Tes Fehling
Pereaksi yang digunakan dalam Tes Fehling terdiri dari campuran Fehling A dan Fehling B. Fehling A terdiri atas larutan CuSO4 dan Fehling B terdiri atas campuran NaOH dengan natrium–kalium tartrat. Pereaksi Fehling dibuat dengan mencampurkan Fehling A dan Fehling B sehingga terbentuk ion kompleks Cu2+ dalam suasana basa. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

Pada saat reaksi terjadi, aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion kompleks Cu2+ (larutan berwarna biru) akan tereduksi menjadi tembaga (I) oksida, yang berupa endapan berwarna merah bata.
b) Tes Tollens
Pereaksi yang digunakan adalah campuran larutan AgNO3 dan laruran NH3 yang berlebihan membentuk ion komplek Ag(NH3)2 +. Aldehida akan teroksidasi menjadi asam karboksilat dan ion perak (Ag+) akan tereduksi menjadi logam perak. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan seperti berikut.

Catatan: reaksi belum setara, penyetaraan reaksi berdasarkan gugus alkil (R). Logam perak perlahan-lahan akan menempel pada dinding dalam tabung dan jika dilihat dari luar tabung akan terlihat seperti cermin. Oleh karena itu tes Tollens disebut juga tes cermin perak.
2) Tidak membentuk ikatan hidrogen.
Aldehida tidak membentuk ikatan hidrogen.
4. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Keton
a. Sifat Fisika
1) Titik didih keton relatif lebih tinggi daripada senyawa hidrokarbon dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Misal titik didih propana adalah -44,5 °C sedangkan titik didih 2-propanon adalah 56,2 °C.
2) Larut dalam air
Homolog yang lebih tinggi kurang larut dalam air.
3) Banyak keton yang memiliki bau harum.
b. Sifat Kimia
1) Bila keton direduksi akan menghasilkan alkohol sekunder.

2) Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Inilah yang membedakan keton dengan aldehida.
Identifikasi Aldehida dan Keton
A. Tujuan
Mengidentifikasi aldehida dan keton dengan Pereaksi Fehling dan Pereaksi Tollens.
B. Alat dan Bahan
- Tabung reaksi – Air
- Gelas kimia – Pereaksi Tollens
- Penjepit tabung – Fehling A dan Fehling B yang sudah dicampur
- Pembakar spiritus – Formaldehid
- Kaki tiga – Aseton
- Segitiga porselin – Urine
C. Cara Kerja
1. Tes Tollens
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan 2 mL formaldehid dalam tabung reaksi pertama dan 2 mL larutan aseton dalam tabung reaksi kedua.
c. Masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Tollens pada kedua tabung reaksi tersebut.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian masukkan kedua tabung reaksi tersebut dalam air panas selama 5 menit.
e. Amati dinding tabung sebelah dalam.
2. Tes Fehling
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan 2 mL formaldehid dalam tabung reaksi pertama dan 2 mL larutan aseton pada tabung reaksi kedua.
c. Masukkan masing-masing 1 mL pereaksi Fehling pada kedua tabung reaksi tersebut.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian tempatkan tabung reaksi dalam air panas selama 15 menit.
e. Amati reaksi yang terjadi.
3. Tes Urine
a. Siapkan dua buah tabung reaksi.
b. Masukkan masing-masing 2 mL urine dalam kedua tabung reaksi tersebut.
c. Masukkan 1 mL pereaksi Tollens pada tabung reaksi pertama dan 1 mL pereaksi Fehling pada tabung reaksi kedua.
d. Kocok campuran tersebut, kemudian masukkan kedua tabung tersebut dalam air panas.
e. Amati reaksi yang terjadi.
D. Hasil Percobaan

E. Analisa Data
1. Apakah hasil reaksi antara:
a. Formaldehid + tes Tollens
b. Formaldehid + tes Fehling
c. Aseton + tes Tollens
d. Aseton + tes Fehling
2. Apakah yang terjadi pada urine yang diteliti, dan dihubungkan dengan penderita Diabetes Militus?
3. Apakah kesimpulan dari percobaan ini?
5. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Asam Karboksilat
a. Sifat Fisika
1) Pada umumnya titik didih asam karboksilat relatif tinggi.
Titik didih asam karboksilat relatif tinggi dibandingkan alkohol, aldehida, dan keton dengan massa molekul relatif yang hampir sama. Hal ini karena terjadinya ikatan hidrogen antarmolekul.

Perhatikan titik didih beberapa senyawa alkohol dan asam karboksilat berikut.

Dari data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa titik didih asam karboksilat lebih tinggi daripada titik didih alkohol dengan massa molekul relatif yang sama.
2) Molekul asam karboksilat bersifat sangat polar.
3) Asam karboksilat, empat anggota pertama mudah larut dalam air. Kelarutan asam karboksilat makin menurun seiring dengan kenaikan jumlah atom karbon. Adanya rantai bercabang menyebabkan kelarutan makin menurun.
4) Asam karboksilat dengan jumlah atom karbon rendah mempunyai bau asam, sedangkan jumlah atom karbon empat hingga delapan berupa cairan tidak berwarna yang mempunyai bau yang sangat tidak enak. Bau cuka merupakan bau asam asetat, bau mentega adalah asam butirat. Asam kaproat terdapat pada rambut dan keringat kambing. Asam dari C5 hingga C10 semuanya mempunyai bau seperti kambing. Asam ini dihasilkan oleh bakteri kulit pada minyak keringat. Asam di atas C10 merupakan padatan seperti wax/lilin, dan karena tingkat penguapannya yang rendah, asam ini tidak berbau. Sifat fisika senyawa karboksilat dapat kamu lihat pada Tabel 7.12.

b. Sifat Kimia
1) Asam lemah
Larutan asam karboksilat bersifat asam lemah, ditunjukkan dengan harga Ka (Lihat Tabel 7.12). Larutan tersebut dapat mengubah lakmus biru menjadi merah.
2) Reaksi yang terjadi tergolong reaksi netralisasi. Asam karboksilat tergolong asam lemah, sehingga dalam air hanya terionisasi sebagian.

3) Reaksi esterifikasi
Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk suatu ester dan air.
Contoh
Asam asetat bereaksi dengan etanol dengan katalis H2SO4 menghasilkan etil asetat dan air.

6. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Ester
a. Sifat Fisika
1) Molekul ester bersifat polar.
2) Titik didih ester terletak antara keton dan eter dengan massa molekul relatif yang hampir sama.
3) Ester dengan massa molekul relatif rendah larut dalam air.
4) Ester dengan sepuluh karbon atau kurang berupa cairan yang mudah menguap dan baunya enak seperti buahbuahan.
Perhatikan sifat fisika ester pada Tabel 7.13 berikut.

b. Sifat Kimia
1) Mengalami reaksi hidrolisis
Ester merupakan senyawa yang bersifat netral. Biasanya ester mengalami reaksi kimia di gugus alkoksi (– OR’) digantikan oleh gugus yang lain. Hidrolisis dipercepat dengan adanya asam atau basa. Hidrolisis dalam suasana asam merupakan kebalikan dari esterifikasi. Ester direfluk dengan air berlebih yang mengandung katalis asam yang kuat. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan, sehingga reaksi tidak pernah berhenti.
Jika suatu basa (NaOH atau KOH) digunakan untuk menghidrolisa ester maka reaksi tersebut sempurna. Asam karboksilat dilepaskan dari kesetimbangan dengan mengubahnya menjadi garam. Garam organik tidak bereaksi dengan alkohol sehingga reaksi tersebut merupakan reaksi tidak dapat balik.

Reaksi hidrolisis ini digunakan untuk menghidrolisa lemak atau minyak guna menghasilkan gliserol dan suatu garam (sabun). Reaksi ini lebih dikenal dengan reaksi saponifikasi.

7. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Haloalkana
a. Sifat Fisika
Senyawa haloalkana tidak membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air. Sifat fisika haloalkana lainnya yaitu haloalkana mempunyai titik didih dan titik leleh lebih tinggi dari alkana yang mempunyai jumlah atom C yang sama. Hal ini disebabkan adanya penggantian atom hidrogen dengan atom halogen yang mempunyai massa atom lebih besar daripada hidrogen.
Perhatikan Tabel 7.14 berikut.

b. Sifat Kimia
1) Haloalkana mengalami reaksi substitusi dengan suatu basa membentuk alkohol.

2) Haloalkana mengalami reaksi eliminasi dengan pereaksi basa kuat.
3) Haloalkana bereaksi dengan logam natrium akan menghasilkan alkana. Reaksi ini disebut Sintesis Wart.

4) Haloalkana + magnesium menghasilkan Pereaksi Grignard.
Jika larutan alkil dalam eter kering dikocok dengan serbuk magnesium, maka akan terjadi pereaksi Grignard. Dari sintesa inilah Victor Grignard pada tahun 1942 mendapat hadiah nobel.

Sumber :
Sukmanawati, Wening, 2009, Kimia untuk SMA dan MA kelas XII, Jakarta : Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, h. 157 – 169.

[+/-] Selengkapnya...

Ikatan antar molekul

IKATAN HIDROGEN

Dalam kimia, ikatan hidrogen adalah sejenis gaya tarik antarmolekul yang terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan. Walaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Dalam makromolekul seperti protein dan asam nukleat, ikatan ini dapat terjadi antara dua bagian dari molekul yang sama. dan berperan sebagai penentu bentuk molekul keseluruhan yang penting.
Ikatan hidrogen terjadi ketika sebuah molekul memiliki atom N, O, atau F yang mempunyai pasangan elektron bebas (lone pair electron). Hidrogen dari molekul lain akan berinteraksi dengan pasangan elektron bebas ini membentuk suatu ikatan hidrogen dengan besar ikatan bervariasi mulai dari yang lemah (1-2 kJ mol-1) hingga tinggi (>155 kJ mol-1).
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen mempengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida. Ikatan ini merupakan gaya tarik menarik antara atom H dengan atom lain yang mempunyai keelektronegatifan besar pada satu molekul dari senyawa yang sama.
Contoh:
- molekul H2O
- molekul HF

IKATAN VAN DER WALLS

Gas mempunyal sifat bentuk dan volumenya dapat berubah sesuai tempatnya. Jarak antara molekul-molekul gas relatif jauh dan gaya tarik menariknya sangat lemah. Pada penurunan suhu, fasa gas dapat berubah menjadi fasa cair atau padat. Pada keadaan ini jarak antara molekul-molekulnya menjadi lebih dekat dan gaya tarik menariknya relatif lebih kuat. Gaya tarik menarik antara molekul-molekul yang berdekatan ini disebut gaya Van der walls.

IKATAN KOVALEN

Ikatan kimia yang mengikat karbon ketika membentuk senyawa organik disebut "ikatan kovalen". Ikatan kovalen terjadi ketika dua atom berbagi elektronnya.

Elektron-elektron sebuah atom menempati lapisan orbit spesifik yang mengelilingi inti atom. Orbit yang terdekat dengan nukleus dapat ditempati tidak lebih dari dua elektron. Pada orbit berikutnya elektron terbanyak adalah delapan elektron. Pada orbit ketiga, dapat mencapai delapan belas. Jumlah elektron semakin meningkat dengan penambahan orbit. Lalu, sebuah aspek yang menarik dari skema tersebut adalah atom "ingin" melengkapi jumlah elektron dalam orbit. Misalnya, oksigen memiliki enam elektron pada orbit kedua (dan yang paling luar), dan ini membuatnya lebih "berani" membentuk kombinasi dengan atom lainnya yang akan menyediakan dua kelebihan elektron yang diperlukan untuk menaikkan jumlahnya menjadi delapan. (Kenapa atom bertindak seperti itu adalah sebuah pertanyaan yang tidak terjawab. Namun dengan berperilaku seperti itu merupakan hal yang bagus: karena jika tidak, kehidupan tidak akan mungkin.)
Struktur metana: empat atom hidrogen membagi setiap satu elektron dengan sebuah atom karbon.

Ikatan kovalen merupakan hasil dari kecenderungan atom untuk melengkapi elektron pada orbitnya. Dua atau lebih atom dapat mengisi kekurangan dalam orbitnya dengan saling berbagi elektron. Sebuah contoh yang bagus adalah molekul air (H2O), yang unsur pembentuknya (dua atom hidrogen dan satu atom oksigen) membentuk ikatan kovalen. Dalam senyawa ini, oksigen melengkapi jumlah elektron pada orbit kedua menjadi delapan dengan berbagi dua elektron (masing-masing satu elektron) dari orbit dua buah atom hidrogen; dengan cara yang sama, setiap atom hidrogen "meminjam" satu elektron dari atom oksigen untuk melengkapi kulitnya sendiri.

Karbon sangat piawai dalam membentuk ikatan kovalen dengan atom lain (termasuk atom karbon) yang memungkinkan terbentuknya sejumlah besar senyawa. Salah satu contoh dari senyawa ini yang paling sederhana adalah metana: gas biasa yang dibentuk dari ikatan kovalen empat atom hidrogen dan satu atom karbon. Hanya dengan enam elektron, orbit terluar karbon kekurangan empat elektron untuk menggenapkan menjadi delapan, tidak seperti oksigen yang kekurangan dua, dan karena inilah, empat atom hidrogen diperlukan untuk melengkapinya.

Telah disebutkan bahwa karbon memiliki beragam kemampuan dalam membentuk ikatan dengan atom lain dan kemampuan inilah yang menghasilkan beragam senyawa. Kelompok senyawa yang dibentuk secara eksklusif dari karbon dan hidrogen disebut "hidrokarbon". Kelompok ini merupakan kelompok senyawa yang sangat beragam yang meliputi gas alam, bensin, kerosen, dan minyak oli. Hidrokarbon seperti etilen dan propilen adalah dasar pembentuk industri petrokimia modern. Hidrokarbon seperti benzena, toluena, dan terpentin tidak asing lagi bagi siapa pun yang kerjanya berhubungan dengan cat. Naptalen yang melindungi pakaian kita dari ngengat adalah hidrokarbon lainnya. Dengan tambahan klorin dalam senyawa, beberapa hidrokarbon menjadi zat bius; dengan tambahan florin, kita memiliki freon, gas yang banyak digunakan dalam AC.

Terdapat kelompok senyawa penting lain bentukan dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang berikatan kovalen satu dengan lainnya. Dalam kelompok ini kita temukan alkohol seperti etanol dan propanol, keton, aldehid, dan asam lemak, sebagai salah satu dari sekian banyak senyawa. Kelompok senyawa lain yang tersusun dari karbon, hidrogen, dan oksigen adalah gula, yang mencakup glukosa dan fruktosa.

Selulosa yang menyusun kerangka kayu dan bahan kertas mentah adalah karbohidrat. Begitu juga dengan cuka. Demikian pula lilin lebah dan asam formiat. Setiap senyawa dan bahan-bahan yang begitu beragam yang terbentuk alami di dunia kita ini "tidak lebih" merupakan susunan berbeda dari karbon, hidrogen, dan oksigen yang diikat bersama oleh ikatan kovalen.
Minyak zaitun, daging, dan gula merah: Segala sesuatu yang kita makan terbuat dari susunan hirogen, oksigen, dan karbon dengan penambahan atom lain seperti nitrogen.

Ketika karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen membentuk ikatan seperti itu, hasilnya adalah sekelompok molekul yang merupakan dasar dan struktur kehidupan itu sendiri: asam amino yang menyusun protein. Nukleotida yang menyusun DNA juga merupakan molekul yang dibentuk dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.

Singkatnya, ikatan kovalen yang mampu dibentuk oleh atom karbon sangat penting untuk keberadaan kehidupan. Andaikan hidrogen, karbon, nitrogen, dan oksigen tidak terlalu "berani" saling berbagi elektron, maka kehidupan tidak akan mungkin.
Ikatan Logam

Jika sejumlah besar atom bergabung dengan berbagi elektron masing-masing, ini disebut ikatan logam. Logam seperti besi, tembaga, seng, aluminium, dan lain-lain, yang membentuk materi mentah banyak perkakas dan instrumen yang kita lihat atau gunakan sehari-hari, mendapatkan badan yang padat dan rapat karena ikatan-ikatan logam yang terbentuk oleh atom-atomnya.

Para ilmuwan tidak mampu menjawab pertanyaan mengapa elektron-elektron pada kulit elektron atom memiliki kecenderungan itu. Yang paling menarik, makhluk hidup menjadi ada karena kecenderungan ini.









[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 09 April 2011

soal latihan I kelas XII

DEPARTEMEN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI GOMBONG
Alamat: jalan Karangbolong Km 01 Po. Box 135 (0287) 473029 – 473149
Gombong Kebumen 54413

Mata Pelajaran : Kimia Hari/ Tanggal : Selasa 20 januari 2009
Kelas : XII IPA Waktu : 120 menit
Pilih salah satu jawaban yang paling tepat diantara A,B,C,D atau E yang sesuai dengan pertanyaan sebelumnya dari tiap nomor dengan cara mengarsir pada lembar jawaban yang tersedia!

Wacana berikut di gunakan untuk mengerjakan soal nomor 1 sampai dengan nomor 3.
Dua buah unsure mempunyai notasi dengan
1. Konfigurasi electron dari unsure X adalah ……
a. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 4p2 d. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
b. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p65s25p2 e. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2
c. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2

2. Senyawa yang dihasilkan bila kedua unsure tersebut berikatan adalah…..
a. XY2 c. X3Y2 e. X2Y
b. XY d. X2Y3

3. Unsur Y dalam Sistem Periodik Unsur terletak pada …..
a. Golongan VII A periode 3c. Golongan VII B periode 3 e. Golongan III A periode 3
b. Golongan III A periode 7 d. Golongan III B periode 7

4. Struktur lewis HNO3 adalah sebagai berikut. Ikatan kovalen koordinasi ditunjukan oleh nomor ……
a. 1 dan 2 c. 1 dan 5 e. 5 dan 4
b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

5. Suatu paduan logam (aliasi) yang terdiri dari 90 % Al (Ar = 27 ) dan 10 % Cu (Ar = 63,5) di gunakan untuk menghasilkan gas H2 dengan cara mereaksikannya dengan asam klorida. Untuk menghasilkan 6,72 liter gas H2 (STP), maka dibutuhkan paduan logam sebanyak …..
a. 21,6 gram c. 6,7 gram e. 5,4 gram
b. 12 gram d. 6 gram

6. Karbit ( Kalsium karbida ) yang mempunyai padatan putih pada umumnya di gunakan orang untuk mengelas. Karbit dihasilkan dari pemanasan Kalsium oksida dan karbon dalam tanur listrik dengan hasil samping gas karbondioksida. Persamaan reaksi yang terjadi adalah ……
a. Ca (s) + 2C (s) CaC2(s) d. CaC2(s) + H2O(l) C2H2 (g) + CO2
b. CaO (s) + 2 C(s) CaC2(s) e. C2H2(s) 2C(s) + H2(s)
c. 2CaO(s) + 5C(s) 2CaC2(s) + CO2(g)

7. Dua larutan A dan B diuji dengan alat uji elektrolit. Lampu alat uji menyala bila untuk menguji larutan A, sedangkan larutan B diuji lampu tidak menyala, tetapi ada gelembung-gelembung gas pada elektrodenya. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa …
a. Larutan A elektrolit kuat dan larutan B non elektrolit.
b. Larutan A non elektrolit dan larutan B elektrolit kuat.
c. Jumlah ion pada larutan A lebih banyak daripada jumlah ion pada larutan B.
d. Jumlah ion pada larutan A lebih sedikit daripada jumlah ion pada larutan B.
e. Jumlah ion dalam kedua larutan tidak dapat dibandingkan

7. Manakah diantara lelehan senyawa-senyawa berikut yang merupakan konduktor listrik terbaik ?
a. timbal (II) iodide c. gula e. sulfur
b. naftalena d. asam etanoat

8. Data trayek pH dan perubahan warna beberapa indikator adalah sebagai berikut.

Indikator Trayek Perubahan Warna
metil jingga (MO) 2,9 – 4,0 merah – kuning
metil merah (MR) 4,2 – 6,3 merah – kuning
brom timol biru (BTB) 6,0 – 7,6 kuning – biru
phenol pthalein (PP) 8,3 – 10 tak berwarna - merah

Jika suatu larutan ditetesi MR berwarna kuning, dengan PP tidak berwarna dan dengan BTB berwarna biru, maka harga pH larutan tersebut adalah …
a. kurang dari 6 c. antara 6,0 sampai 6,3 e. antara 4,2 sampai 7,6
b. antara 7,6 sampai 8,3 d. antara 6,3 sampai 7,6

9. Pada percobaan titrasi HCl dan NaOH menurut reaksi : HCl + NaOH NaCl + H2O
Jika 25 ml HCl 0,1 M di titrasi dengan 50 ml NaOH 0,05 M. maka pH larutan setelah titrasi adalah ……
a. 1 c. 7 e. 12 + log 5
b. 2 – log 5 d. 13

10. Jika suatu larutan ditetesi MR berwarna kuning, dengan PP tidak berwarna dan dengan BTB berwarna biru, maka harga pH larutan tersebut adalah …
a. kurang dari 6 c. antar 6,0 sampai 6,3e. antara 4,2 sampai 7,6
b. antara 7,6 sampai 8 d. antar 6,3 sampai 7,6

11. Campuran di bawah ini yang termasuk larutan buffer adalah ….
a. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,3 M d. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
b. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,1 M e. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,2 M
c. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NaOH 0,1 M

12. Sebanyak 100 mL NH4OH 0,4 M (Kb = 2 x 10-5) dicampur dengan 400 mL HCl 0,1 M. pH larutan adalah ….
a. 5 b. 6 c. 8 d. 10 e. 11
13. Larutan CH3COONH4 0,1 M (Ka = 1 x 10-5, Kb = 1 x 10-5) mempunyai pH sebesar ….
a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 e. 9
14. Jika hasil kali kelarutan Ksp dari perak sulfide Ag2S adalah a, maka kelarutan zat ini dalam satuan mol/lt adalah.........
a. a c. a
b. ½ a d. (½ a) ½ e. (¼ a) ½

15. Diketahui harga Ksp dari senyawa-senyawa:
1). AgCl = 10-10 4). Ag2CrO4 = 10-12
2). Ag2S = 10-49 5). Ag2CO3 = 10-11
3). AgI = 10-16
Senyawa yang paling sukar larut dalam air adalah…..
a. Ag2CrO4 b. Ag2CO3 c. AgCl d. Ag2S e. AgI

16. Larutan di bawah ini yang mempunyai Titik beku paling tinggi adalah ….
a. Larutan HCl 0,2 M c. Larutan HCl 0,1 M e. Larutan NaCl 0,1 M
b. Larutan Urea 0.2M d. Larutan Urea 0,1 M

17. Berikut ini fenomena sehari – hari yang menunjukkan sifat koloid:
1). Proses cuci darah 4). Pembentukan delta di muara sungai
2). Pemberian tawas pada pengolahan air 5). Penjernihan air
3). Penyaringan debu pabrik
Sifat elektroforesis koloid dapat di tunjukan dalam contoh nomor …..
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

18. Berikut ini data hasil pengamatan pembakaran terhadap 100 gram beberapa jenis bahan baker bensin serta jumlah jelaga yang di hasilkannya :
Dari data tersebut bahan baker yang diperkirakan memiliki bilangan oktan paling tinggi adalah …..
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

19. Senyawa karbon dengan rumus molekul C4H10O mempunyai sifat antara lain:
(1) bila dioksidasi terus-menerus menghasilkan senyawa yang dapat memerahkan kertas lakmus biru
(2) dapat bereaksi dengan logam aktif Na
(3) mudah larut dalam air, dan sebagainya.
Senyawa di atas adalah….
a. 2 metil 1 - propanol d. 2 metil 2 - propanol
b. 3 metil 1 - butanol e. 3 metil 2 butanon
c. isopropil metil eter

20. Nama kimia untuk senyawa:






a. 3 etil, 3 hidroksi, 2 metil pentana d. 3 etil, 2 metil, 3 pentanol
b. 3 etil, 3 hidroksi, 4 metil pentana e. 3 isopropil 3 pentanol
c. 3 hidroksi, 3, isopropil pentana

21. Isomer posisi dari 2 metil 3 pentanol adalah …..
a. 3 metil 3 pentanol c. 2 metil 2 pentanol e. 2 pentanol
b. 3 heksanol d. etoksi butane

22. Perhatikan reaksi berikut :
FeCl3
+ Cl2 Senyawa hasil

Rumus struktur dari senyawa hasil tersebut adalah ….. Fe
/
a. _Cl c. _Fe e. _Cl

Cl
/
b. _OH d. _Cl


23. Berikut table beberapa jenis polimer:
No Polimer Monomer
1 Amilum Glukosa
2 Selulosa Glukosa
3 PVC Vinil klorida
4 Polipropilen Etena
5 Teflon Tetra Fluoroetilena

Pasangan polimer yang terbentuk melalui proses kondensasi adalah …..
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 3 dan 4 d. 3 dan 5 e. 4 dan 5

24. Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang karbohidrat, protein, dan lemak, kecuali ….
a. denaturasi protein dapat disebabkan olen pemanasan
b. glukosa adalah karbohidrat yang paling sederhana
c. hidrolisis lemak akan menghasilkan asam lemak dan gliserol
d. protein adalah polimer alam yang merupakan rangkaian monomer asam amino
e. hasil uji positif terhadap pereaksi fehling menunjukkan adanya amilum

25. Beberapa manfaat senyawa – senyawa kimia penyusun sel manusia dan hewan:
1). Sumber energi pada proses metabolisme
2). Membantu mempercepat reaksi – reaksi pada proses metabolisme
3). Menahan perubahan suhu dan goncangan mekanis dari luar tubuh
4). Sebagi pembentuk sel – sel baru atau pengganti sel – sel rusak
Manfaat protein dalam tubuh adalah …...
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. 2 dan 4 e. 3 dan 4

26. Pernyataan yang benar tentang reaksi eksoterm adalah ....
a. Entalpi lingkungan berkurang dan perubahan entalpi negatif
b. Entalpi awal sama dengan entalpi akhir dan ∆H = 0
c. Entalpi sistem bertambah dan perubahan entalpi negatif
d. Entalpi lingkungan bertambah dan perubahan entalpi positif
e. Entalpi sistem berkurang dan perubahan entalpi negatif

27. Diketahui :
∆H0f H2O (g) = - 242 kJ/mol
∆H0f CO2 (g) = - 394 kJ/mol
∆H0f C2H2 (g) = 52 kJ/mol
(Ar C = 12, H = 1, O = 16)
Jika 5,2 gram C2H2 dibakar secara sempurna sesuai dengan persamaan :
2 C2H2 (g) + 5 O2 (g) → 4 CO2 (g) + 2 H2O (l)
Akan menghasilkan kalor sebesar ....
a. 391,2 kJ c. 2164 kJ e. 1082 kj
b. 432,8 kJ d. 4328 kJ

28. Data percobaan pengukuran laju reaksi diperoleh data sebagai berikut :
No [A] M [B] M Waktu (s)
1 0,1 0,1 36
2 0,1 0,3 4
3 0,2 0,3 4
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa orde reaksi total adalah ….
a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. -2

29. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah sebagai berikut, kecuali ….
a. konsentrasi c. warna zat e. katalisator
b. suhu d. luas permukaan




30. Untuk kesetimbangan berikut :
N2 (g) + 3 H2 (g)  2 NH3 (g) H = -92 kJ
Apabila pada volume tetap suhu dinaikkan, maka…
a. H2 berkurang c. Reaksi tidak bergesere. . Reaksi bergeser ke kanan
b. NH3 bertambah d. N2 bertambah

31. Pada suatu kesetimbangan :
2 Al (s) + 3 H2O (g)  Al2O3 (s) + 3 H2 (g)
Mula-mula terdapat 1 mol Al dan 1 mol uap air. Setelah kesetimbangan tercapai, terdapat 0,6 mol H2. Harga tetapan kesetimbangan adalah ….
a. 0,064 b. 0,12 c. 0.261 d. 1,5 e. 3,375

32. Yang termasuk reaksi redoks adalah......
a. CaCO3 + 2H+ Ca2+ + H2 + CO2C d. Pb2+ + SO  PbSO4
b. CuO3 + 2H+  Cu2+ + H2O e. Ag+ + Cl-  AgCl
c. Cu2+ + Zn  Cu + Zn2+

 Gambar tentang sel volta berikut untuk menjawab soal nomor 33 dan 34
Diketahui harga potensial reduksi berikut :










33. Berdasarkan gambar rangkaian sel volta, diagram / notasi sel yang paling tepat adalah …..
a. Zn 2+ /Zn// Ag+ /Ag c. Zn 2+ / Ag+/Ag/Zn e. Ag/Ag+ /Zn 2+ /Zn
b. Zn/Zn 2+ // Ag+ /Ag d. Ag/Ag+//Zn/Zn 2+

34. Berdasarkan harga di atas , harga otensial sel (E sel) adalah ….
a. – 1,56 volt b. – 0,86 volt c. + 0,04 volt d. + 0,84 volt e. +1,56 volt

35. sejumlah arus listrik di pasang secara seri ke dalam 2 jenis larutan dalam wadah yang berbeda. Wadah 1 berisi larutan AgNO3 dan wadah 2 berisi larutan AlCl3. Jika pada wadah 1 di hasilkan 5,4 gram perak, maka massa alumunium yang di hasilkan pada wadah 2 adalah ……gram (Ar Ag = 108, Al = 27)
a. 0.45 b. 2,22 c. 4,50 d. 64,8 e. 18

36. Pernyataan yang benar dari beberapa sifat-sifat unsur-unsur periode ke-3 dari logam aktif Na sampai dengan bukan logam aktif Cl dan unsur gas mulia Ar:
a. jari-jari atom Si lebih besar dari Mgd. logam Al bersifat metaloid
b. keelektronegatifan terbesar adalah Ar e. reduktor terkuat adalah Cl
c. energi ionisasi pertama P lebih besar dari S

37. Untuk memperoleh logam Al dari Al2O3 murni dilakukan dengan cara….
a. reduksi d. pemurnian, elektrolisis
b. oksidasi e. pengapungan, pemanggangan, elektrolisis
c. elektrolisis

38. Monomer dari polimer di samping adalah
a. Etilena c. benzene d. Butena
b. Propena d. etuna

39. Gambar berikut sepotong paku pada berbagai lingkungan:


Kapas Kapas Kapas Dililit Dililit
Kering basah basah asam logam Mg logam Cu



Paku besi yang paling tahan korosi adalah pada tabung …….
a. I b. II c. III d. IV e. V

40. Beberapa Senyawa kimia yang di gunakan dalam kehidupan sehari hari :
1). Tawas 4). Karbol ( C6H5OH)
2). Larutan KMnO4 5). Freon (CF2CF2)
3). Larutan Iodat 6). Sodium benzoat (NaC6H5COO)
Pasangan senyawa yang digunakan untuk proses desinfektan ( Pembunuh kuman ) adalah …..
a. 1 dan 3 b. 2 dan 4 c. 3 dan 6 d. 4 dan 5 e. 5 dan 6

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 01 Desember 2009

soal semester gasal

SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER 1 ( UTAMA )
TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Jenis Sekolah : MA Kurikulum acuan : …………….
Mata Pelajaran : KIMIA Jumlah Soal : 40 + 5
Alokasi Waktu : 120 Menit Bentuk Soal : Pilda dan Essay
Kelas / Program : X

1. Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, dikemukakan oleh..…
a. Newlands
b. mendeleyev
c. Lothar Meyer
d. Dalton
e. Dobereiner
2. Pengelompokan unsur berdasarkan kesamaan sifatnya, dalam setiap kelompok terdapat tiga unsure, pernyataan tersebut dikemukakan oleh…..
a. John Dalton
b. Mendelelev
c. Moseley
d. Oktaf Newland
e. Dobereiner
3. Jika suatu unsure dapat membentuk anion bermuatan 3- dan di dalam intinya terdapat 15 proton , maka jumlah elektron dalam ion tersebut, adalah…
a. 10
b. 12
c. 15
d. 18
e. 30
4. Konfigurasi electron yang benar dari unsure golongan IIA periode ketiga, adalah…
a. 2 , 8, 2
b. 2 , 8, 8, 2
c. 2 , 8
d. 2 , 8, 3
e. 2 , 8, 8
5. Suatu unsur X memiliki 18 proton, dan 22 netron, atom X terletak pada periode dan golongan …..
a. IA /3
b. IV A /4
c. VII A/ 3
d. VIII A /3
e. IIA/ 4
6. Massa atom relative (Ar) Cu = 63,5. Di alam terdapat isotop 63Cu dan 65Cu . Persentase isotop 63Cu adalah …….
a. 80%
b. 75%
c. 50%
d. 30%
e. 25%
7. Perhatikan table berikut,

Pasangan yang merupakan isotop adalah,...
a. K dan L
b. K dan M
c. L dan M
d. L dan N
e. M dan N


8. Unsur-unsur yang terletak pada golongan alkali, adalah…..
a. Magnesium
b. Natrium
c. Hidrogen
d. Oksigen
e. Nitrogen
9. Dengan memperhatikan sifat keperiodikan , jari-jari atom, dapat disimpulkan bahwa....
a. dalam satu golongan, jari-jari atom semakin kecil dengan kenaikan nomor atom
b. dalam satu periode, jari-jari atom semakin besar dengan kenaikan nomor atom
c. Jari-jari atom yang terbesar menurut golongan adalah golongan halogen
d. dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dengan kenaikan nomor atom
e. Jari-jari atom terkecil terdapat pada golongan alkali

10. Materi tersusun dari partikel-partikel terkecil yang tidak dapat dibagi lagi yang disebut atom,.Pernyataan ini merupakan salah satu bunyi teori atom , dinyatakan oleh …..
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. E. Rutherford
d. Niels Bohr
e. Schrodinger
11. Jika jari-jari atom (angstrom) unsur-unsur Li, Na, K, Be, dan B secara acak adalah 2,03 ; 1,23; 1,57; 0,80; dan 0,89 maka jari-jari atom Li adalah...
a. 2,03 A0
b. 1,57 A0
c. 1,23 A0
d. 0,89 A0
e. 0,80 A0

12.






Gambar di atas yang merupakan model atom Rutherford adalah nomor…..
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
13. Unsur dengan nomor atom 20, jika akan mengikat unsur lain untuk membentuk senyawa, maka langkah terbaik dengan ... .
A. pelepasan 1 elektron, sehingga bermuatan 1+
B. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+
C. penangkapan 1 elektron, sehingga bermuatan 1–
D. penangkapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2–
E. memasangkan 2 elektron dengan 2 elektron lainnya
14. Diketahui unsur-unsur dengan nomor atom sebagai berikut:
8X, 9Y, 11Q, 16R, dan 19Z
Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah ....
A. Y dan R D. R dan X
B. Q dan Z E. Y dan Q
C. Y dan X
15. Unsur A adalah unsur golongan IIA dan B adalah unsur golongan VIA. Rumus
senyawa yang dapat dibentuk dari kedua unsur ini adalah ....
A. A2B D. AB
B. AB2 E. AB3
C. AB6
16. Ikatan elektrovalen mudah terjadi antara ....
A. unsur-unsur yang titik didihnya tinggi
B. unsur-unsur yang selisih keelektronegatifannya besar
C. unsur-unsur yang selisih energi ionisasinya kecil
D. unsur-unsur yang energi ionisasinya sama
E. unsur-unsur yang keelektronegatifannya sama
17. Unsur 19X bereaksi dengan 16Y membentuk senyawa dengan ikatan ... dan rumus kimia ... .
A. ion; XY
B. ion; XY2
C. ion; X2Y
D. kovalen; XY
E. kovalen; X2Y
18. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya berikatan ion adalah ... .
A. CaCl2, CaO, H2O, dan N2O D. KCl, NaCl, SrCl2, dan PCl5
B. MgCl2, SrO, NO2, dan SO2 E. BaCl2, CaCl2, CaO, dan SF6
C. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl2
19. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua adalah ... .
A. H2 (nomor atom H = 1) D. F2 (nomor atom F = 9)
B. O2 (nomor atom O = 8) E. Cl2 (nomor atom Cl = 17)
C. N2 (nomor atom N = 7)
20. Senyawa berikut ini bersifat polar, kecuali ... .
A. CO D. NH3
B. H2O E. SO3
C. BF3
21. Ikatan kovalen akan terjadi bila ....
A. transfer elektron dari salah satu atom kepada atom lain
B. sumbangan elektron dari dua atom yang dipakai bersama
C. pemakaian bersama pasangan elektron dari salah satu atom
D. gaya tarik antara awan elektron dan ion positif logam
E. muatan yang berlawanan dari dua atom
22. Ikatan kovalen koordinasi terdapat pada
a. H2O D. HF
b. NH4 + E. C2H4
c. CH4
23. Rumus senyawa Diphospor pentaoksida yang benar adalah……..
A. P2O5
B. F2O5
C. P2O3
D. F2O3
E. 2 P2O5
24. Penulisan yang benar dari senyawa polyatomik yang terdiri atas 1 atom karbon, 1 atom oksigen, 2 atom nitrogen dan 4 atom hidrogen adalah....
A. CON2H4
B. CO(NH2)2
C. KO(NH2)2
D. KON2H4
E. 2 CONH2
25. Tatanama berikut yang tidak tepat menurut aturan IUPAC adalah……
A. CO2 : Karbon dioksida
B. NO : Nitrogen dioksida
C. NaCl : Natrium monoklorida
D. FeSO4 : Besi (III) sulfat
E. CaSO4 : Kalium sulfat
26. Diantara senyawa berikut yang merupakan senyawa Biner adalah………..
A. H2O
B. H2SO4
C. NH4Cl
D. NH4OH
E. K2SO4
27. Diketahui persamaan reaksi :
2 NaOH(aq) + H2SO4 (aq) Na2SO4 (aq) + 2H2O (l)
Zat yang merupakan pereaksi adalah….
A. NaOH dan Na2SO4
B. NaOH dan H2O
C. NaOH dan H2SO4
D. H2SO4 dan Na2SO4
E. H2SO4 dan H2O
28. Dari persamaan reaksi :
a C3H8 (g) + b O2 (g) c CO2 (g) + d H2O (g)
Koefisien a, b, c,d berturut-turut adalah……..
A. 1, 5, 3, 4
B. 2, 3, 4, 5
C. 5, 3, 4, 1
D. 4, 3, 5, 2
E. 4, 5, 3, 2
29. Logam magnesium bereaksi dengan larutan asam klorida menghasilkan larutan magnesium klorida dan gas hydrogen, maka persamaan reaksi setaranya adalah….
A. Mg (s) + 2HCl (aq) Mg2Cl2 (aq) + H2 (g)
B. Mg (s) + HCl (aq) MgCl (aq) + H2 (g)
C. Mg (s) + HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
D. Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl (aq) + H2 (g)
E. Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)

30. Serbuk magnesium yang massanya 6 gram tepat habis bereaksi dengan sejumlah serbuk belerang menghasilkan senyawa magnesium sulfida yang massanya 14 gram, maka massa serbuk belerang yang telah bereaksi adalah ............
A. 16 gram
B. 14 gram
C. 12 gram
D. 10 gram
E. 8 gram
31. Tabel data :

Dari data pada tabel, perbandingan massa Hidrogen dan Oksigen penyusun air adalah.......
A. 1 : 8
B. 1 : 6
C. 1 : 4
D. 2 : 9
E. 2 : 4
32. Unsur A dan B membentuk dua macam senyawa dengan komposisi sebagai berikut :

Perbandingan massa B di dalam senyawa I dan II jika massa A tetap adalah ..
A. 1 : 1
B. 1 : 2
C. 2 : 1
D. 2 : 3
E. 3 : 2
33. Gas belerang dioksida direaksikan dengan gas oksigen dengan persamaan reaksi :
SO2(g)+ O2 (g) SO3(g)
Bila volum diukur pada suhu dan tekanan yang sama, maka perbandingan volum gas SO2 : O2 : SO3 adalah ..............
a. 1 : 1 : 1
b. 1 : 2 : 1
c. 2 : 1 : 2
d. 2 : 1 : 1
e. 3 : 1 : 1
34. Gas propana (C3H6) dibakar sempurna dengan reaksi :
C3H6 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
pembakaran sempurna gas propana dibutuhkan oksigen sebanyak 4,5 liter, dan gas CO2 yang dihasilkan sebanyak ............
a. 1,0 liter
b. 3,0 liter
c. 3,5 liter
d. 4,5 liter
e. 5,0 liter

35. Pada suhu dan tekanan tertentu 1024 molekul C2H6 menempati ruang 10 liter, maka pada suhu dan tekanan yang sama ruang yang volumenya 5 liter akan mengandung gas oksigen sebanyak ..........
a. X 1012 molekul oksigen
b. 1 X 1012 molekul oksigen
c. 2 X 1012 molekul oksigen
d. X 1024 molekul oksigen
e. 1 X 1024 molekul oksigen

36. Massa dari 11,2 Liter gas SO2 yang diukur pada keadaan STP adalah ……….
(diketahui Ar S=32, dan O=16)
a. 24 gram
b. 32 gram
c. 48 gram
d. 64 gram
e. 96 gram
37. Tentukan Mr dari NaNO3 jika diketahui Ar N = 14, Na = 23 dan O = 16
a. 59
b. 65
c. 85
d. 95
e. 98
38. Jumlah molekul dalam 0,1 mol SO3 ( L = 6,02 x 1023 ) adalah ….
A. 6,02 x 1023 molekul C. 0,602 x 1022 molekul E. 0,0602 x 1021
B. 0,602 x 1023 molekul D. 0,0602 x 1022 molekul
39. Suatu senyawa karbon terdiri dari 80% atom C dan 20% atom H. Jika Ar H =1 dan
C = 12, maka rumus empiris senyawa tersebut adalah ….
A. C2H6 B. C2H5 C. C2H4 D. CH4 E. CH3
40. Jika Ar H = 1; C = 12; O = 16, maka kadar karbon yang terdapat dalam C6H12O6
adalah ….
A. 5% B. 10% C. 20% D. 30% E. 40%

ESSAY
41. Unsur Na dengan konfigurasi 2 8 1 dan massa atom 23 tentukan jumlah proton, elektron dan neutron dari ion Na+ !
42. Diketahui notasi unsur tentukan letak unsur pada SPU !
43. Gambarkan proses pembentukan ikatan dengan struktur lewis dan tentukan rumus kimia yang terbentuk dari :
Unsur K ( nomor atom 19 ) dan unsur S (nomor atom 16)
44. Tuliskan rumus molekul dari senyawa-senyawa di bawah ini!
a. Silikon dioksida
b. Magnesium sulfat
45.Persamaan reaksi pembakaran C3H8:
C3H8 (g) + O2 (g) CO2(g) + H2O(g) (belum setara)
Bila gas elpiji dianggap hanya mengandung gas C3H8 saja, bila gas oksigen yang diperlukan untuk membakar gas elpiji sebanyak 60 liter, berapa liter gas elpiji (C3H8) yang dibakar jika diukur pada suhu dan tekanan yang sama?

[+/-] Selengkapnya...

Teks untuk tes

Template by - Abdul Munir - 2008 - layout4all